....

" Aku berjalan di tengah hujan yang sangat deras,
dan disitu tidak da orang yg tau kalau aku menangis dalam kesedihan..!!
"

Hal konyol yang sering ku lakukan ketika dunia dan seisinya ini menertawaiku.
*Berjalan lambat sambil menikmati satu persatu tetesan air yang turun,
hingga akhirnya sekujur tubuhku ku basah kuyup seiring menggenangnya air di jalanan.*

Tak jarang juga aku memfitnah hujan ketika usai menangis..

"Saat itu aku menemukan mu bermesraan dengan payung di bawah atap halte bus.

Seperti biasanya, Kamu menyapaku..
Aku pura-pura tidak tau, karna aku memang sudah tidak mau tau keadaan mu.

"Kamu kenapa ?

Engga, aku tadi kehujanan *elak ku*
Padahal anak EsDepun tau kalo aku usai mmenangis..

"Trus mata kamu kenapa bengkak gitu?"

Ga pa pa ko, tadi habis kena petir *jawab ku asalan*

"Owh, lain kali hati-hati ya.. *Jawab mu masih peduli*

Dan kamu selalu mangguk2 tanda percaya.
Mungkin karna kamu benar benar masih mencintai aku,
atau karna kamu benar benar mudah ditipu.?
Entahlah.. itu urusan kamu,

"Akupun berlalu meninggalkan mu.
Karna ku tahu, kamu adalah masalalu..

"Aku sudah terbiasa tersakiti,
tapi aku lebih terbiasa untuk berbagi..

Seperti yang aku lakukan saat ini..
Menari nari bersama hujan.. Bernyanyi seirama dengan tiupan angin.

"Tuhan, aku bersyukur atas nikmat-Mu ini.
Aku yakin hujan ini adalah teman bagi setiap air mata yang jatuh.
Aku yakin hujan ini yang akan membuat air mataku menjadi berwarna di langit bersamaan matahari yang bersinar nanti.

Yaa.. Itulah "Pelangi.!"

Share on Google Plus

About Syifa Shop Beaty & Vitality

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda.. Tidak ada verifikasi kata..
Akan tetapi jangan lupa, bijaksanalah dalam berkomentar...